Seni dan Budaya

 Kesenian Ketoprak di Surakarta


    Seni ketoprak adalah sejenis seni pentas drama tradisional yang diyakini berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta oleh karena itu kesenian ini sering disebut sebagai Ketoprak Mataram. Pada awalnya ketoprak menggunakan iringan lesung (ketoprak lesung) dan seiring berkembangnya jaman ketoprak menggunakan iringan gamelan Jawa. Tema cerita dari ketoprak biasanya diambil dari cerita legenda atau legenda Jawa 

    Seiring berkembangnya jaman seni ketoprak mulai ditinggalkan dan diabaikan, karena kurangnya perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat terhadap seni dan budaya. Maka dari itu pemerintah kota surakarta mengadakan festival ketoprak pada tahun 2019 yang bertemakan “Ndudah Surakarta” dan diikuti oleh warga solo yang terdiri dari 5 kecamatan. dan setiap kecamatan membawakan tema yang sudah dibagi.

    Pentas pada hari pertama membawakan tiga sekuel. Masing-masing, sekuel berjudul Geger Pecinan yang dimainkan oleh perwakilan Kecamatan Jebres, kemudian Bedhah Kartasura dari Kecamatan Laweyan, dan Boyong Kedhaton dari Kecamatan Serengan. Selanjutnya, pentas hari kedua akan menampilkan sekuel Perjanjian Giyanti yang dibawakan Kecamatan Pasar Kliwon dan sekuel Mas Said yang digarap Kecamatan Serengan.

    Pada saat itu saya ikut andil dalam festival ketoprak dan mewakili kecamatan Pasar Kliwon. Itu adalah pengalaman yang menyenangkan dan menegangkan bagi saya karena, saya dapat mengetahui asal usul kota saya sendiri yaitu kota solo dan juga ikut melestarikan budaya. Menurut saya kesenian ketoprak wajib dilestarikan dan dikenalkan pada generasi milenial.


Oleh :

Ahmad Zaki/02



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pariwisata

Ekonomi di masa Pandemi Covid-19

Gimana Sih Kalau KBM Tatap Muka di Masa Pandemi Seperti Ini?